-->

Mereka yang Gugur Sebelum Bertarung di Munas Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) X Partai Golkar di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa, 3 Desember 2019. Munas X Partai Golkar beragenda utama pemilihan Ketua Umum periode 2019-2024.

JAKARTA, PENAINSPIRASI.COM-
Beberapa nama calon ketua umum Golkar gugur sebelum bertarung di
 munas Golkar 2019. Awalnya ada sembilan calon yang mendaftar sebagai calon ketua umum, lima dinyatakan lolos ke tahap penjaringan dan empat calon tak lolos.

Mereka yang lolos yakni Ridwan Hisjam, Ali Yahya, Agun Gunandjar Sudarso, Bambang Soesatyo, dan Airlangga Hartarto. Sementara empat lainnya yang tidak lolos karena tidak memenuhi persyaratan adalah Indra Bambang Utoyo, Achamad Annama, Derek Lopatty dan Aris Mandji.
Adapun Bamsoet dan Agun Gunandjar secara terbuka menyatakan mundur. Bamsoet yang pertama kali menyatakan mundur, tepat 3,5 jam sebelum pembukaan musyawarah nasional.
"Dengan semangat rekonsiliasi yang kami sepakati bersama, demi menjaga soliditas dan keutuhan Golkar, saya menyatakan tidak meneruskan pencalonan saya sebagai kandidat Ketum Golkar," ujar Bamsoet di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta pada Selasa sore, 3 Desember 2019.

Setelah Bamsoet, Agun Gunandjar menyusul. Langkah ini diambil, ujar Agun, tak terlepas dari rekonsiliasi di menit-menit terakhir antara kekuatan Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto.
"Semua sudah rekonsiliasi, jadi saya mundur. Buat apa saya lanjutkan. Supaya lebih mulus kan begitu," ujar Agun di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta pada Selasa malam.
Selain Bamsoet dan Agun, panitia penyelenggara menyebut Ali Yahya juga sudah menyatakan mundur. Akhirnya, dua calon yang tersisa di tahap penjaringan hanya Airlangga Hartarto dan Ridwan Hisjam.
Di tahap penjaringan ini, ada tantangan para calon ketua umum harus mendapatkan 30 persen dukungan sebagai prasyarat lanjut ke tahap pemilihan.
Ridwan menyebut, dalam dua hari ini, dia akan mencari dukungan itu. "Kalau saya dapat dukungan 30 persen, ya jalan, kalau tidak ya otomatis (gagal). Sekarang tergantung floor, kalau memang menginginkan aklamasi, ya itu sudah aspirasi. Tapi, aku nggak akan mundur," ujar Ridwan di lokasi yang sama.
Sumber : Tempo.co.id
Edy        : Edy
Komentar


Berita Terkini