PENA INSPIRASI,BONE-- Jelang ramadan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Wilayah VI Makassar melakukan sidak stok kebutuhan sapi di Kabupaten Bone.
Sidak itu dilakukan sebagai bentuk tindaklanjut hasil pelaksanaan rapat TPID Provinsi Sulsel.
Kepala Kantor Wilayah VI KPPU Makassar, Hilman Pujana mengatakan, stok sapi di Bone terbilang besar. Bahkan mampu mengakomodir hampir seluruh wilayah Sulsel dan Kalimantan, sehingga harus dipastikan stoknya.
"Biasanya ramadan terjadi peningkatan penawaran. Dan itu berdampak pada harga daging sapi," katanya saat ditemui di tempat usaha peternakan sapi di Kelurahan Majang, Kecamatan Tanete Riattang Barat, Jumat (9/4/2021).
Menurutnya harga saat ink masih bisa stabil. Meski, terkadang masyarakat biasa terkumpul dalam suatu waktu pembelian. Permintaan jadi tinggi dan harga bisa naik.
"Kita cek sisi penawarannya. Insyaallah komoditas sapi di Bone siap menyuplai ramadan dan idulfitri. Semoga bisa tetap stabil," harapnya.
Kata dia, KPPU fokus pada alur distribusi. Pihaknya harus memastikan distribusi dari produsen sampai ke konsumen lancar.
"Apakah ada intervensi dari pelaku usaha sehingga mengakibatkan harga tinggi di pasar. Kami konsen ke situ," ujarnya.
Hilman berpesan kepada Kepala Dinas Peternakan dan Kedokteran Hewan Bone, kalau ada diluar kebiasaan, misal ada kesepakatan harga atau menahan barang agar disampaikan kepada KPPU.
Sebab, hal tersebut berpengaruh pada kenaikan harga.
Bagi pelaku usaha yang melakukan intervensi, kata dia, bisa dikenakan sanksi berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Monopoli Usaha dan Persaingan Usaha Tidak Sehat yang telah diubah ke Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
"Bisa berupa sanksi dan denda. Kalau denda, bisa 10 persen dari persen dari pendapatan. Maksimalnya 30 persen dari keuntungan bersih," tegasnya.
Intinya ada denda administrasi yang bisa dikenakan kepada pelaku usaha yang sengaja bersepakat menahan pasokan dan menetapkan harga.
"Jadi tidak boleh itu menahan pasokan, tidak boleh berkumpul lalu menetapkan harga," ucapnya.
Hilman Pujana menyatakan belum menemukan adanya invisible hand.
"Kita masih melihat, khusus sapi, para supleyer masih berkompetisi di Bone. Kalau kita lihat grafik harganya, biasanya agak naik pas lebaran, setelah lebaran turun lagi, melandai," sebutnya.
"Ini indikasi bahwa saat bertahan di harga mahal akan terkoreksi dengan kompetitor," tandasnya.
Sementara Kepala Dinas Peternakan dan Kedokteran Hewan Bone, Aris Handono menyebut lumbung sapi di Indonesia bagian timur adalah Bone.
"Data terakhir populasi sapi di Bone 457 ribu ekor sapi," sebutnya.
Untuk stok berkaca pada tahun lalu, jumlahnya yang di distribusi ke Makassar dan pulau Kalimantan sekira 25 ribu ekor.
"Tahun ini kami pastikan tidak di bawah 25 ribu ekor.
Peternakan sapi bukan hanya di kota, tapi juga di Tanah Batue dan Mutiara," bebernya***( Ilo )