-->

DPMD Gelar Sosialisasi Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk

PENAINSPIRASI,BONE--Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Bone ikut ambil bagian dalam kegiatan pencegahan dan penanganan stunting di gizi buruk di Kabupaten Bone. DPMD melaksanakan sosialisasi pencegahan dan penanganan stunting serta gizi buruk bertempat di Aula Lateya Riduni Sabtu, 12 November 2022. 

Dimana dalam kegiatan sosialisasi itu, DPMD Bone menyasar para Camat, Kepala Desa Kader Posyandu dan Kepala UPT Puskesmas yang berjumlah 100 orang. 

Kadis PMD Bone menegaskan dalam Sustainable Development Goals (SGDs) itu, desa didorong keluar dari kelaparan, kemiskinan, desa harus peduli terhadap pendidikan, kesehatan termasuk peduli terhadap stunting dan gizi buruk. 
"Jadi memang harus lakoni dan dikerjakan oleh pemerintah desa," katanya. 
Kedepan sistem perencanaan di desa itu harus berubah tidak hanya fokus pada infrastruktur saja, namun juga mengarak ke IPM. Karena disitu mencakup kegiatan Posyandu, layanan PAUD, sehingga perlu diprogramkan dengan baik. Termasuk stunting, apalagi Bone termasuk tinggi angkat stuntingnya di Sulsel. "Kalau tidak salah sekitar 30% dari jumlah anak," katanya. 
Makanya kedepan kata Gunadil di dalam perencanaan desa itu, Pemdes harus memasukkan program program yang berhubungan dengan IPM. IPM sangat berhubungan lama harapan hidup dan lama bersekolah, termasuk tentang perekenomian di desa. 

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Bone Hj. Kurniaty, SH, SPec. Not mengharapkan kepada peserta agar mengikuti kegiatan sosialisasi tersebut dengan sungguh sungguh. Utamanya Tim Penggerak PKK kecamatan dan desa karena menurutnya tanpa gerakan ibu PKK apa yang menjadi tujuan Bone bebas dari stunting kuncinya tidak akan tercapai. 

"Dalam mengatasi stunting dan gizi buruk, 
PKK harus bekerja sama, kompak antar semua komponen yang ada di kabupaten, karena apa yang dilakukan ini bukan hanya untuk masyarakat namun termasuk untuk diri kita sendiri," katanya. 
Ketika kerja sama yang baik dapat dilakukan maka pekerjaan menjadi lebih ringan, sehingga tujuan dari kegiatan ini dapat tercapai secara maksimal. 
Tak hanya itu, Hj. Kurniaty juga menegaskan bahwa data stunting Bone perlu dilakukan verifikasi dan validasi, sehingga data yang disajikan betul-betul akurat. 
"Saya melihat data data stunting tidak sepenuhnya akurat, sehingga perlu dilakukan updating data. Maka dari itu, saya meminta kepala para kepala desa dan camat menyikapi hal ini, sehingga angka stunting di Bone betul-betul rill," pintanya.
Komentar


Berita Terkini