-->

Warga Respons Positif Surat ‘Mappatabe’ Arif Saleh


Saya berusaha sekuat tenaga untuk itu. Dan momentum pemilu ini saya jadikan sebagai salah satu “penghubung”. Penghubung mengeratkan hubungan kekeluargaan. Penghubung merajut kebersamaan, dan penghubung mewakafkan diri di tanah leluhur kita.

Dibalik usaha ini, saya sadar tak akan mungkin dalam waktu tiga bulan ke depan, saya bisa menjabat tangan dan menemui para orang tua dan saudaraku semua di 16 kelurahan. Karena itu, tulisan ini sengaja saya buat sebagai bentuk penghormatan, sekaligus rasa terima kasih dan permohonan maaf saya karena mungkin belum disempatkan bertatapmuka langsung.

Bagi saya, ini sangat penting. Penting, karena saya tahu diri baru kali ini terjun langsung sebagai kontestan di pemilu. Penting, karena semenjak tamat di Aliyah Putera As’adiyah, tahun 1999, saya kebanyakan menetap di rantauan. Mulai kuliah di UIN Alauddin Makassar, berkarier sebagai jurnalis di Fajar Group, MNC Group, hingga bergelut sebagai konsultan politik di lembaga survei Jaringan Suara Indonesia (JSI) di Jakarta. Penting, karena ini bagian dari komitmen saya.

Orang Tua dan Saudaraku….
Kita mesti bersepakat, bahwa persaudaraan adalah segalanya. Pilihan boleh beda, namun kita tetap bergenggaman tangan dan saling merangkul pada akhirnya. Tak ada benci didalamnya, apalagi sampai merusak tali silaturahmi kita.

Begitu pun bagi orang tua dan saudara saya yang maju menjadi caleg, mari kita bersama tunjukkan ke rakyat, bahwa kita adalah kawan berdemokrasi. Kawan berdemokrasi yang tak saling menebar fitnah. Kawan berdemokrasi yang memaknai pesan leluhur kita, sipakatau, sipakainge, dan sipakalebbi.

Pemilu 2019 hasilnya wajib kita dorong jauh lebih baik dan bermartabat. Lebih baik untuk kelangsungan masa depan anak-cucu kita. Lebih baik bagi negeri kita. Lebih baik, karena punya dampak positif besar bagi kemajuan, serta kesejahteraan rakyat Wajo.

Mereka yang layak, harus kita beri kesempatan dan amanah. Mereka yang punya niat baik memperjuangkan aspirasi rakyat, tak boleh kita biarkan berjuang sendiri. Mereka yang punya kualitas, integritas, dan komitmen tinggi mengangkat hak dan martabat rakyat, tak boleh kalah dari para “pembeli” suara.

intro1234

Berita Terkait

Komentar