PENAINSPIRASI,BONE--Pemerintah Kabupaten Bone merupakan salah satu kabupaten dari dua kabupaten yang ada di Indonesia mendapat perlakuan khusus dari Yayasan Care Peduli. Regional Event Prosper II Kabupaten Bone bersama mewujudkan generasi sehat tangguh dan terlindungi 6 sekolah mendapat bantuan sarana Toilet plus sanitasi dan kantin sehat. Keenam sekolah yang dimaksud itu diantaranya SD Inpres 10/73 Watangpalakka, SD Negeri 161 Masenrengpulu, SD Negeri 163 Lalebata, SD Inpres 5/81 Mattampawalie, SD Inpres 12/79 Seberang, dan SD Negeri 166 Turucinnae.
Lola Amelia selaku Proyek Manager Prosper Indonesia Yayasan Care Peduli mengatakan regional event ini merupakan acara penutupan dari projet prosper II. Namun harapannya bukan menjadi penutupan secara keseluruhan karena satu tahun kedepan masih ada kegiatan di Kabupaten Bone.
"Kegiatannya akan lebih banyak kepada peningkatan kapasitas dari pemerintah daerah. Terutama dalam penyiapan Pemda memberikan pendampingan kepada sekolah ataupun komunitas dalam hal perlindungan anak ataupun dalam penyediaan sarana sanitasi dan kantin," ujarnya.
Kedepan itu lanjut Lola ada fase keberlanjutan. Satu tahun ke depan akan dilakukan kerja sama secara intensif dengan Bappeda bagaimana kemudian kegiatan terkait UKS dan sekolah ramah anak itu bisa terintegrasi ke dalam kebijakan atau program-program pemerintah. Pembinaan ini di sini ada dua pertama disebut dengan hardware yaitu memberikan bantuan pembangunan sarana toilet dan juga kantin sehat di enam sekolah, kemudian untuk soft skillnya sekolah diberikan pelatihan-pelatihan terkait dengan PHBS yaitu perilaku hidup bersih sehat, nutrisi dan juga perlindungan anak.
"Nah sebenarnya di Bone kita bukan hanya bekerja di lokus sekolah tapi kita juga mulai kegiatan di tingkat komunitas yang ada di desa. Yang baru kita berikan pelatihan-pelatihan peningkatan kapasitas terkait perlindungan anak. Dari awal memang kita mensetting project ini bukan project care ataupun project cargill tapi analog kerjasama antara Pemda dan juga mitra lokal. Makanya kami sangat mengapresiasi Pemda karena bukan hanya di awal untuk MOU atau legal dokumen saja tapi dalam pelaksanaannya ikut ke lapangan melakukan monitoring memberikan masukan sehingga kemudian penyesuaian-penyesuaian dalam pelaksanaan program ini juga atas input dari Pemda dan juga dari sekolah," terangnya.
Sementara Kepala Bappeda Bone Dr H Ade Fariq Ashar SSTP MSi mengatakan fungsi Bappeda di sini seluruh pihak pihak ketiga khususnya teman teman NGO Internasional yang ingin mau membantu biasanya koordinasinya melalui Bappeda. Seperti petani milenial melalui program Yess, Unicef, Icraf, Care dan Cargill.
"Kenapa hal ini patut disyukuri karena di Indonesia ini hanya ada dua program Care dan Cargil yang dibantu yaitu di Serang Provinsi Banteng dan Kabupaten Bone. Bayangkan coba di tengah keterbatasan anggaran semuanya mau diintervensi seperti pembangunan fisik yang sekarang kantin dan sanitasi toilet mungkin membebani APBD. Inilah pola pola kolaborasi Pentahelis. Dimana salah satu unsurnya, NGO turun berpartisipasi dalam pembangunan di Kabupaten Bone," ungkapnya.
Lebih lanjut, mantan Kabag Pemerintahan ini juga menegaskan dengan memanfaatkan bantuan dari Bank Dunia sesuai dengan program kegiatannya dilakukan sinkornisasi. "Kira kira di dinas pendidikan butuhnya apa. Misalnya sarana prasaran masih butuh toilet yang betul betul layak termasuk sekolah yang betul betul butuh kantin sehat. Itulah yang kemudian dibantu. Selanjutnya dibidang pengembangan SDM dia butuh apa? dia butuh edukasi terkait PHBS, edukasi terkait nutrisi, edukasi terkait penguatan perlindungan anak. Itulah kita masukkan dalam kurikulum terkait dengan pola pola di luar pembelajaran formal sehingga itulah coba nanti kita terapkan baik anak anak tutor sebaya. Anak anak maupun pendamping yang ada di Puskesmas maupun warga sekolah," terangnya.
Mudah-mudahan kata H Ade Fariq kedepanya setelah selesai fisiknya dibangun harus peningkatan kapasitibildingnya.
Mudah-mudahan kata H Ade Fariq kedepanya setelah selesai fisiknya dibangun harus peningkatan kapasitibildingnya artinya manusianya lagi ditingkatkan, bagaimana doktek dokter kecil itu tidak lagi berhenti, namun mampu menularkan ilmunya kepada yang lain sehingga betul betul 6 sekolah ini bisa menjadi pilot projek sekolah yang ada di kecamatan yang lain.
"Maka dari itu saya sangat berterima kasih kepada pihak Care, Cargill, yang bagaimanapun dulu saya bisa katakan dobel bonus bagi Kabupaten Bone di tengah HJB Toilet dan Sanitasinya peresmiannya ditandatangani langsung oleh Gubernur Provinsi Sulsel, kemarin hari Sabtu, secara resmi kantinnya juga sudah selesai. Jadi saya anggap ini sebuah bonus, satu diserahkan pada saat hari HJB, dan satunya lagi diserah terimakan di momentun HUT RI Ke-77. Ini merupakan suatu berkah yang patut kita syukuri," imbuhnya.
Harapan serupa juga datang dari Wakil Bupati Bone Drs H Ambo Dalle MM. Program Prosper II Yayasan Care Peduli ini diharap terus berkelanjutan. Kalau perlu program ini menjadi motivasi dan pilot project bagi sekolah-sekolah yang lain.
"Jumlah sekolah kita di Bone ratusan. Mulai dari jenjang SD, SMP maupun SMA. Maka dari itu, kita berharap program dapat diintervensi oleh Bappeda termasuk diintervensi oleh dinas-dinas terkait seperti Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Dinas Ketaganan Pangan, Dinas Kesehatan maupun Dinas Pendidikan. Saya berharap kolaborasi tetap dijaga,"***(ilo)