-->

Milad ke 2, paskas Bone gelar Dzikir dan Yasinan


PENA INSPIRASI,BONE --Pasukan Amal Shaleh (Paskas) Kabupaten Bone 
merayakan milad ke-2 dengan mengadakan acara Yasinan dan 
Dzikir bersama dengan para tim, jalan Macan Rabu, 17 Maret 2021. 
Paskas yang diketuai langsung oleh Arminda berharap Paskas 
Bone semakin eksis dalam memuliakan anak yatim dan penghafal 
Alquran. 

Kepada penulis, Arminda mengungkapkan rasa syukurnya Paskas 
Bone telah memasuki usia yang kedua tahun. Komunitas yang 
bergerak di jalan Allah kini telah memiliki ribuan orang tua 
asuh yang setiap bulannya menyisihkan sebahagian 
pendapatannya untuk memuliakan anak yatim dan penghafal 
Alquran. 
"Sekarang donatur kami sudah mencapai 1000-an orang. Setiap 
bulan mereka menyumbahkan pendapatannya sebesar Rp25 ribu. 
Bahkan ada yang sampai ratusan ribu," ujarnya. 
Berkat perhatian para orang tua asuh. Kini Paskas Bone bisa 
rutin menyalurkan beras 10 ton perbulan ke anak yatim dan 
penghafal Alquran. 
"Bahkan setiap Jumat, kita juga menyiapkan makanan gratis 
bagi masyarakat. Dan ini sudah berjalan selama 9 bulan," 
tuturnya. 

Diusia yang masih terbilang balita ini, Paskas berharap 
terus mendapat dukungan dari masyarakat untuk mencukupkan 
kebutuhan anak yatim di Panti Asuhan. Karena tanpa sumbang 
sih masyarakat, Paskas tentu tidak bisa bergerak seperti. 
"Atas nama Paskas, kami ucapkan terima kasih," tuturnya. 
Arminda juga menceritakan awal mula terbentuknya Paskas 
Bone. Dimana pada tahun 2019 lalu, ibu dari dua orang anak 
ini menghadiri acara Sedekah Akbar di Samarinda yang 
dibawakan langsung oleh KH. Lukmanul Hakim. 

Dari acara tersebut, Arminda juga mengundang KH Lukmanul 
Hakim datang ke Bone dalam acara Hijrah Day. Pada waktu itu 
beliau tidak sendiri sebagai pembicara dia ditemani dengan 
Mirani Molisa sebagai pembicara. Acara itu cukup sukses 
karena peserta yang terlibat tak sedikit yakni 400 orang. 
"Pada saat selesai acara, kita kumpul di rumah di Jl Macan 
tepatnya Bulan Maret 2019. Dari sinilah ide pembentukan 
Paskas muncul," katanya. 
"Awalnya hanya 30-an orang yang bergerak. Setelah berjalan, 
perhatian masyarakat terbilang besar. Bahkan kini sudah 
mencapai 1000-an orang menjadi orang tua asuh," ungkap istri 
dari Hamdan pengusaha sarang burung walet ini***( Ilo)

Berita Terkait

Komentar